Sunday, June 1, 2008

Tanaman...



Pemanenan dan Pemanfaatan Rosela

UMUMNYA tanaman rosela sudah mulai berbunga pada umur 3 sampai dengan 4

bulan, dan pemanenan bunga pertama dapat dilakukan pada tanaman yang

berumur 4--5 bulan setelah penanaman. Pemanenen kelopak bunga dilakukan

rata-rata setiap 10 hari sekali.

Bila pemeliharaan tanaman dilakukan dengan baik, sesudah pemanenan

pertama rosela masih dapat menghasilkan bunga asalkan faktor-faktor

untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tetap mendukung. Oleh sebab

itu, pemanenan kelopak bunga rosela masih dapat terus dilakukan hingga

tanaman berumur 12 hingga 15 bulan.

Kelopak bunga yang masih segar dipanen saat biji sudah masak. Saat itu

mahkota bunga telah gugur, buahnya membuka, tetapi bijinya belum

mengering. Setelah dipanen biji harus segera dipisahkan dari kelopaknya.

Jika tidak segera dipisahkan, kapsul penutup biji akan kering dan

mengeras sehingga biji akan sukar dipisahkan.

Masyarakat di negara-negara sekitar Laut Tengah terutama Mesir, dan

Amerika Latin terutama Meksiko telah mengonsumsi rosela sebagai makanan

dan obat-obatan.

Saat ini sebagian masyarakat di Indonesia sudah mulai memanfaatkan

tanaman rosela untuk berbagai keperluan. Di Palembang, tanaman rosela

sudah dibudidayakan dalam areal yang cukup luas dan kelopak bunganya

diolah dalam dalam kemasan celup maupun serbuk kering.

Tidak hanya bagian kelopak bunga, seluruh bagian tanaman mulai buah dan

kelopak bunga, makota bunga, dan daunnya dapat dimakan, tetapi bagian

yang paling banyak dimanfaatkan adalah kelopak bunganya.

Tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai bahan salad, saus sup, minuman,

sari buah, asinan, permen, selai, agar-agar, puding, sirop, dan jeli

dengan rata-rata penggunaan sebesar 0,02%. Kelopak bunga tanaman ini

tersedia dan dipasarkan dalam bentuk kering, tetapi penggunaan yang

terbaik adalah dalam bentuk segar.

Seluruh bagian tanaman rosela dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Daun atau kelopak bunga yang direbus dengan air berkhasiat sebagai

peluruh kencing dan dapat menurunkan tekanan darah (/hypotensive/),

mengurangi kekentalan (viskositas) darah, dan meningkatkan peristaltik usus.

Ekstrak kelopak rosela berguna untuk obat antikejang (antispasmodik),

mengobati cacingan (antelmintik) dan sebagai antiobakteri. Kelopak bunga

rosela digunakan untuk mengurangi gangguan batuk dan jus rosela dengan

tambahan garam, lada dan tetes tebu digunakan untuk menyembuhkan

penyakit yang berhubungan dengan empedu.

Daun rosela juga bisa digunakan untuk obat kaki pecah-pecah, mempercepat

pematangan bisul sekaligus melembutkan kulit (/emollient/).

/Lotion/ daun rosela digunakan mengobati luka. Biji tanaman rosela

berkhasiat sebagai diuretik dan tonikum.

Rebusan biji digunakan utnuk menyembuhkan gangguan kencing (/dysuria/),

gangguan pencernaan, dan meningkatkan stamina. n */D-3

Akar rosela yang berasa pahit juga berkhasit sebagai penambah stamina

dan keperkasaan. Rosela juga bermanfaat bagi penderita arteriosclerosis

dan sebagai antiseptic usus.

Khasiat-khasiat rosela yang cenderung pada pencegahan, perawatan, dan

pengobatan gangguan berbagai penyakit tersebut diduga terjadi karena

adanya kandungan gossypetin, anthicyanin, dan gluciside hibiscin yang

ada di dalamnya.

Sebagaimana diketahui rosela juga mengandung berbagai senyawa penting

antara lain campuran asam sitrat dan asam malat sehingga menghasilkan

rasa sedikit asam tetapi menyegarkan, kandungan asam askorbat (vitamin

C) dan betakaroten yang tinggi merupakan sumber antioksidan alami yang

sangat efektif dalam menangkal berbagai radikal bebas penyebab kanker

dan berbagai penyakit penting lainnya.

Minuman kelopak bunga rosela juga baik dikomsumsi bagi pekerja aktif

karena mengandung protein, karbohidrat, serat, mineral dan berbagai

vitamin serta kalori yang cukup tinggi, tetapi dengan kandungan lemak

yang rendah.

No comments: